Waspada Mycoplasma Synoviae Penyebab Arthritis Pada Ayam!

Diterbitkan pada

Whatsapp image 2023 08 25 at 08.57.42
Sumber : Freepik.com

  Penyakit arthritis atau radang persendian pada ayam menimbulkan kerugian ekonomi yang besar pada industri ayam dan telur di Indonesia. Hal ini diakibatkan oleh gangguan pertumbuhan ayam, sendi yang bengkak, penurunan produksi, dan terjadi kelumpuhan pada DOC. Penyakit ini dapat menyebabkan pengafkiran sampai 30% pada DOC. Penyakit arthritis pada unggas dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella sp., Enterococcus sp., Staphylococcus sp., E. coli, Mycoplasma synoviae, dan Avian Reovirus.

    Salah satu kasus arthritis yang sering terjadi pada ayam adalah Infectious Synovitis yang diakibatkan oleh Mycoplasma synoviae. Bentuk penyakit Mycoplasma synoviae ada dua yaitu pernafasan dan radang pada sendi (Infectious synovitis). Infeksi Mycoplasma synoviae (MS) paling sering terjadi sebagai infeksi saluran pernapasan atas subklinis. Infeksi ini dapat menyebabkan lesi pada kantung udara jika dikombinasikan dengan penyakit Newcastle Disease (ND) dan Infectious Bronchitis (IB). Selain itu, pada infeksi yang bersifat sistemik, Micoplasma synoviae dapat menyebabkan radang sendi (synovitis) yang menular secara akut hingga kronis pada unggas. Infectious Synovitis yang disebabkan oleh Mycoplasma synoviae (MS) melibatkan radang membrane synovial sendi dan selubung tendon serta mengasilkan synovitis eksudatif, tenovaginitis, atau radang kantung lendir. Infectious synovitis akibat Mycoplasma synoviae dapat terjadi pada ayam pedaging maupun ayam petelur.                                                          Infeksi alami Infectious synovitis dapat terjadi secara vertikal dan secara horizontal dengan penyebaran langsung melalui udara (aerosol). Penularannya mirip dengan Mycoplasma gallisepticum (MG) tetapi lebih cepat. Penularan melalui saluran pernafasan biasanya menyebabkan 100% unggas terinfeksi, meskipun tidak ada atau hanya sedikit yang mengalami lesi sendi.

    Gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Mycoplasma synoviae dapat terlihat pada anak ayam berusia 6 hari. Tanda - tanda klinis ayam yang terkena Infectious synovitis adalah jengger pucat, kepincangan, dan pertumbuhan terhambat. Seiring dengan perkembangan penyakit, bulu-bulu menjadi kusut dan jengger menyusut. Pada beberapa kasus, jengger tampak merah kebiruan.  Adanya pembengkakan di sekitar persendian dan juga lecet pada dada akibat gesekan dengan alas kandang. Sendi kaki dan bantalan kaki (hock) terlihat ada perubahan. Ayam menjadi lesu, dehidrasi dan kurus. Meskipun begitu, banyak ayam yang justru masih terus makan dan minum jika ditempatkan di dekat pakan dan air. Ayam yang terinfeksi dapat menunjukkan gejala setelah 4 – 6 hari.

Pada ayam layer, bentuk gejala yang muncul dari penyakit infectious synovitis dapat berupa adanya temuan eksudat kental berwarna krem hingga abu abu di sekitar membrane synovial selubung tendon dan persendian. Pada ayam layer yang terinfeksi Mycoplasma synoviae dapat terdeteksi setelah 1 minggu terinfeksi dan pada 2 minggu produksi dapat turun sampai 18%, kemudian pada minggu keempat produksi akan kembali normal jika kasus tertangani. Morbiditas gejala synovitis pada ayam dapat mencapai 5 – 15%. Mortalitas mencapai <1% namun bisa mencapai 10% dilihat dari kondisi di lapangan yang mendukung infeksi.


    Mycoplasma synoviae rentan secara in vitro dengan beberapa antibiotik termasuk enrofloxacin, lincomycin, oxytetracyclin, spectinomycin, tetracyclin, tiamulin, dan tylosin. Pengobatan dengan antibiotik memiliki dinilai mampu menanggulangi efek yang lebih parah dari Mycoplasma synoviae. Namun, untuk mengobati lesi / gejala klinis yang sudah parah akan sangat sulit.

    Pengobatan pada kasus Mycoplasma synoviae dapat diinjeksi antibiotik Interspectin L. Selain itu, ada opsi lain pemberian antibiotik juga dapat diberikan melalui minum menggunakan Eri-Plus selama 3 – 5 hari. Tidak hanya antibiotik, terapi suportif juga diperlukan untuk menunjang imunitas ayam dan mengembalikan produktivitas ayam, bisa diberikan Introvit-E-Selen Inj maupun Introvit-E-Selen WS. Pada ayam yang memiliki gejala parah dan demam, bisa diberikan Paragin untuk mengurangi nyeri atau sebagai analgesik dan menurunkan panas.