BIOSECURITY

Diterbitkan pada

Image %281%29
Sumber: https://www.poultryworld.net/

    Biosecurity berasal dari kata bio = hidup dan security = perlindungan atau pengamanan. Biosecurity dalam peternakan merupakan konsep atau prosedur yang dirancang untuk memberikan perlindungan atau pengamanan terhadap makhluk hidup. Prinsip biosecurity adalah mencegah agen penyakit masuk, tumbuh, berkembang dan menyebar di dalam peternakan. Faktor resiko pembawa agen penyakit dikelompokkan menjadi 3 yaitu orang, benda dan hewan. Orang yaitu peternak, pekerja atau petugas di kandang, dokter hewan dan Technical Service (TS). Benda yaitu kendaraan, alas kaki, pakaian dan peralatan kandang dan hewan yaitu ternak yang sedang sakit, hewan liar dan serangga.

    Biosecurity peternakan dibagi menjadi 3 zona, yaitu zona merah, kuning dan hijau. Pembagian zona ini bertujuan untuk mengurangi atau menekan jumlah agen penyakit yang masuk. Zona merah yaitu area kotor meliputi pos keamanan, tempat parkir dan kantor. Zona kuning yaitu area perantara meliputi tempat loading barang, mess karyawan, tempat makan, gudang, meeting room dan parkir kendaraan khusus untuk di dalam peternakan. Zona hijau yaitu area bersih meliputi area kandang. Perpindahan dari masing-masing zona diwajibkan mengganti alas kaki dan melewati bilik disinfeksi.

    

    Elemen atau komponen utama biosecurity meliputi isolasi, kontrol pergerakan dan sanitasi. Isolasi bertujuan untuk mencegah penularan penyakit antar individu dengan cara pemisahan individu yang sakit dari populasi. Kontrol pergerakan meliputi membatasi pergerakan manusia, hewan liar dan alat transportasi atau peralatan yang akan masuk ke dalam peternakan. Sanitasi yaitu proses mengurangi kontaminasi bakteri dengan cara pembersihan baik secara kering maupun basah dengan disinfeksi area peternakan dengan baik dan benar. Pembersihan kering contohnya menggunakan sapu, sikat dan sekop untuk menghilangkan debu dan material organik. Pembersihan basah seperti menggunakan air dengan campuran disinfektan dan digosok untuk menghilangkan material organik.

    Hal yang perlu diperhatikan ketika disinfeksi kandang yaitu riwayat kejadian penyakit dan sedang terjadi wabah atau tidak. Efektivitas disinfektan dipengaruhi oleh material organik, waktu kontak, dosis, volume larutan dan jenis mikroorganisme. Jenis mikroorganisme seperti virus tidak beramplop, ookista Eimeria spp. dan spora jamur lebih tahan lama di lingkungan dan kurang sensitif dengan disinfektan.

    Ketika sedang terjadi wabah infeksi virus seperti Newcastle Disease atau Infectious Bursa Disease (IBD)/ Gumboro, dapat dilakukan disinfeksi dengan SPECTARAL dosis 10 ml per 2,5 liter air. SPECTARAL mengandung Glutaraldehyde dan Dimethyl Cocobenzyl Ammonium Chloride. Glutaraldehyde merupakan golongan formaldehid yang aman, tidak toksik, tidak korosif dan efektif untuk membunuh virus beramplop, virus tidak beramplop, bakteri dan spora jamur. Untuk semprot kendaraan, pencucian peralatan dan pencucian tray atau peti telur dapat menggunakan BENZAKLIN yang mengandung Dimethyl Cocobenzyl Ammonium Chloride dengan dosis 6 ml per liter air. Untuk bilik disinfektan dan dipping kaki dapat menggunakan INTERCIDE yang mengandung Povidone Iodine 10% dengan dosis 1 ml per liter air. Selain dilakukan penyemprotan kandang dengan larutan disinfektan penting dilakukan klorinasi dan sterilisasi air minum untuk mencegah waterborne disease. KLORIN-GARD mengandung Sodium Dichloroisocyanurate setara dengan 60% available chlorin efektif untuk membunuh bakteri dalam air dengan dosis 1 tablet per 1.000 liter air. KLORIN-GARD berbentuk tablet effervescent yang nyaman digunakan, aman dan ekonomis.

    Penerapan biosecurity dalam peternakan ibarat investasi jangka panjang. Semakin ketat biosecurity maka kejadian penyakit dalam kandang minimal dan peternak memperoleh hasil akhir atau performa yang optimal. Penerapan prosedur biosecurity ini merupakan bagian dari Good Farming Practice sehingga menciptakan peternakan dan lingkungan yang sehat.